Uncategorized

SAMBAL MATAH KHAS BALI

SAMBAL MATAH KHAS BALI

 
‘Matah” dalam bahasa Bali artinya “mentah”. Memang sambal ini bahan2nya dipertahankan sesegar mungkin, tidak diulek atau dimasak hingga matang.
Sambal ini biasanya dihidangkan untuk menemani menyantap masakan khas Bali seperti ayam/bebek betutu, sate lilit, nasi campur Bali ataupun untuk ikan bakar. 

Jika anda berkunjung ke restoran bali anda pasti akan mendapatkan sambal ini. Namun anda juga dengan mudahnya bisa membuat sendiri di rumah untuk disantap bersama keluarga walaupun tidak untuk mendampingi masakan khas Bali. 

RESEP

Bahan :
· 3 Sendok makan minyak sayur
· 1 Sendok makan terasi
· 3 Butir bawang merah yang diris tipis
· 2 Butir bawang putih yang diiris tipis
· 3 Buah cabai rawit merah yang diiris halus
· 1 Batang serai yang di ambil bagian putihnya lalu iris halus
· 2 Lembar daun jeruk purut yang diris halus
· 1 Butir jeruk limau /jeruk nipis, peras airnya
· ½ Sendok teh garam

Cara membuatnya :

Pertama panaskan minyak, goreng terasi hingga harum lalu matikan apinya. Tunggu dulu kira kira 1 menit.
Masukkan bahan2 yg lainnya ke dalam gorengan yg sudah tidak aktif tersebut.
Aduk dengan bahan hingga rata 
Beri air perasan jeruk limau / nipis, aduk rata dan sajikan.

SERIAL SAMBAL SAMBAL

SAMBAL MATAH KHAS BALI

Sambal matah merupakan sambal tradisional khas dari daerah Bali. Citarasanya yang pedas, sedikit asin dan asam terasa sangat nikmat di lidah, membuat anda tak mau berhenti menyantapnya. Apalagi kalau saat memakannya sambil mendengarkan suara alunan gamelan Bali. Jreng..jreng..wuihh..haihai!!

'Matah" dalam bahasa Bali artinya "mentah". Memang sambal ini bahan2nya dipertahankan sesegar mungkin, tidak diulek atau dimasak hingga matang.
Sambal ini biasanya dihidangkan untuk menemani menyantap masakan khas Bali seperti ayam/bebek betutu, sate lilit, nasi campur Bali ataupun untuk ikan bakar. 

Jika anda berkunjung ke restoran bali anda pasti akan mendapatkan sambal ini. Namun anda juga dengan mudahnya bisa membuat sendiri di rumah untuk disantap  bersama keluarga walaupun tidak untuk mendampingi masakan khas Bali. 

RESEP

Bahan :
·        3 Sendok makan minyak sayur
·        1 Sendok makan terasi
·        3 Butir bawang merah yang diris tipis
·        2 Butir bawang putih yang diiris tipis
·        3 Buah cabai rawit merah yang diiris halus
·        1 Batang serai yang di ambil bagian putihnya lalu iris halus
·        2 Lembar daun jeruk purut yang diris halus
·        1 Butir jeruk limau /jeruk nipis, peras airnya
·        ½ Sendok teh garam

Cara membuatnya :

Pertama panaskan minyak, goreng terasi hingga harum lalu matikan apinya. Tunggu dulu kira kira 1 menit.
Masukkan bahan2 yg lainnya ke dalam gorengan yg sudah tidak aktif tersebut.
Aduk dengan bahan hingga rata 
Beri air perasan jeruk limau / nipis, aduk rata dan sajikan.

 

 

sumber

http://kumpulananekaresep-rangkui.blogspot.com/2013/01/sambal-matah-khas-bali.html

Artikel, religi

Ariel Peterpan Vs Sakti Eks Sheila On 7

#sebuah cerita 2 pribadi yg sangat bertolak belakang, yang satu saat berada dipuncak ketenaran lalu terbuai dengan nikmat duniawi, namun yg satu lagi lebih memilih untuk meninggalkan popularitas dan menjadi org yg lbh mendekatkan diri kepada Tuhan.

Lelaki itu tampak menikmati hidangan di depannya. Berpeci coklat, berjangut lebat, bergamis, dengan celana cingkrang, ia duduk di sisi paling sudut di sebuah Rumah Makan Aceh Harga Mahasiswa di pinggiran kota Jogja. Sendirian, tanpa ditemanin siapapun. Sementara meja-meja lain diisi oleh beberapa remaja dan pasangan kencan yang asyik bercengkrama dan melahap pesanan, sambil sesekali memperhatikan tingkah lelaki muda dengan pakaian aneh itu. Iapun tampak tak peduli dengan orang-orang di sekitarnya. Setelah menghabiskan hidangan, ia asyik memencet-mencet sebuah hp hitam sederhana. Mungkin sedang mengirimkan sms kepada seseorang? Televisi yang sedikit ribut dengan raungan “Vuvuzela” pertandingan seru antara Nigeria melawan Yunani, tak sedikitpun ia hiraukan.

Aku persis duduk di depan lelaki itu. Melahap nasi ikan Aceh, sambil sesekali memperhatikan gerak-geriknya. Aku tahu persis siapa dia. Karena seringkali ia sholat di Masjid Asramaku. Pernah juga kami makan bareng, sewaktu jama’ah dakwah dari Sumatera Barat, singgah di asramaku. Namun, aku heran dengan orang-orang di sekelilingnya, yang tampak acuh tak acuh.
Di sela-sela menghabiskan makanan, aku teringat dengan postingan seorang teman yang saat ini sedang mengambil program research students di Jepang. Ingat dengan postingan di blog, yang kubaca siang hari kemarin. Berkisah tentang Ariel Peterpan yang terjebak dalam skandal video porno dengan beberapa wanita. Tak hanya anak-anak muda dan masyarakat biasa saja yang heboh. Politisi, Menteri, Wakil Presiden, bahkan juga bintang porno Jepang yang teramat terkenal di Indonesia, Miyabi, ikut nimbrung dalam masalah ini. Konon Miyabi sempat binggung 2 hari karena resah belum mendapatkan dowload-an video-nya Ariel. CNN-pun berencana melakukan wawancara eksklusif dengan Luna Maya, pasangan main Ariel dalam video porno yang sudah didownload ratusan ribu orang itu.
Sampai saat ini, tidak ada penyangkalan yang pasti dari Ariel, Luna Maya, maupun dari Cut Tari, bahwa video itu rekayasa belaka. Mereka berusaha memposisikan diri sebagai korban dari tangan-tangan usil. Tifatul Sembiring-pun meminta mereka untuk “jujur”, karena itulah yang dibutuhkan masyarakat, setelah ahli-ahli telekomunikasi berpandangan video itu asli dan 90% memang mirip dengan mereka.

Kalau sejenak kita perhatikan, Ariel sudah mengali lubang sejak Peterpan merebut hati penikmat musik Indonesia di awal tahun 2000-an. Saat itulah, fenomena fans-fans wanita yang rela tidur dengan artis marak diperbincangkan. Ariel-pun disebut-sebut berpacaran dengan beberapa artis-artis ternama. Permainan asmara Ariel sempat teredam lewat pernikahannya dengan Sarah Amalia, yang ditenggarai karena Married by Accident.

Ternyata pernikahan tidak meredakan pesona Ariel di mata para wanita cantik. Ariel-pun yang sudah gelap mata, tetap saja mengumbar nafsu mencari “perawan-perawan baru”. Hingga kedekatan dengan Luna Maya-pun menghancurkan pernikahannya, meskipun sudah dikarunia seorang putri yang cantik. Hubungan tak resmi itu semakin mengebu-gebu dan terekspos oleh media. Bahkan produsen sabun sekelas LUX berani mengikat kontrak dengan “pasangan high class” ini.

Popularitas, kekayaan, dan wanita telah membutakan mata Ariel. Mungkin karena tak membaca sejarah-sejarah kejatuhan tokoh-tokoh besar dunia, iapun terjebak dengan “pembunuh” terbesar pria, yang tak lain dan tak bukan, WANITA. Ariel yang beberapa waktu lagi akan melaunching nama band baru, terancam ditinggalkan oleh fans fanatiknya. Sedang bersiap-siap menghadapi keruntuhan karir, ketika sedang berada puncak popularitas.
Lelaki berpakaian ala orang Pakistan tadi, masih asyik memencet tuts handphone. Akupun beranjak ke parkiran, bergegas pulang karena pingin melanjutkan nonton di asrama. Di atas motor, aku masih binggung dengan kejadiaan yang barusan kutemui.

Betapa sulitnya melepaskan ketenaran ketika berada di puncak popularitas. Seandainya, ia masih berstatus sebagai gitaris Sheila On Seven, tak mungkin ia dipandangi aneh dan diabaikan orang. Pasti mereka segera mengerubungi, minta foto barenglah, ngobrol tentang album barulah, and tertawa barenglah karena barusan ketemu artis.

Lelaki itu adalah Sakti, mantan gitaris Sheila On Seven, yang secara tiba-tiba memutuskan berhenti ngeband, setelah masuk Jama’ah Tabligh, sebuah Jama’ah Dakwah yang mengajarkan kezuhudan (mengacuhkan godaan kenikmatan dunia untuk meraih kenikmatan akhirat yang lebih abadi). Ia berubah 180% setelah mencari cahaya spiritual di Pakistan. Tak hanya perilaku, tapi juga penampilan luar.

Apakah Sakti menyesal meninggalkan gemerlap popularitas? Sama sekali tidak. Beberapa kali kesempatan bertemu langsung denganku, ia selalu mengatakan, merasa lebih jauh bahagia dengan kondisi sekarang. Berpindah dari sosok terkenal menjadi sosok tak diacuhkan orang sama sekali, tak sedikitpun hadirkan sedih di hatinya. Common sense kita mengatakan itu adalah hal yang teramat sulit dilakoni. Tapi Sakti memilih dengan sadar. Kembali ke pangkuan Tuhan karena hidayah yang datang. Bukan karena citranya yang tercemar, kemudian buru-buru bertaubat. BUKAN…
Apakah ia kekurangan uang setelah berhenti ngeband? Ternyata TIDAK. Sama sekali TIDAK. Ia masih cukup berada dengan usaha Pakaian Muslim di pinggir Jalan Kaliurang Yogyakarta. Tak hanya itu, seorang gadis cantik berjilbab rapi, senantiasa mendampingi kemana ia pergi. Seorang Bidadari suci yang tampil menyejukkan hati, bukan menimbulkan birahi. Sesekali aku melihat Sakti dan Istrinya itu berjalan di taman Masjid Kampus UGM. Tampak serasi dan bikin iri…

Dunia memberikan pelajaran bagi kita tentang orang-orang yang memilih menjadi budaknya atau orang-orang yang memilih “bebas” dari jeratannya. Dunia memang memberikan kesenangan. Tapi bukanlah kesenangan abadi. Setiap orang memang bebas memilih jalan masing-masing. Meninggalkan gemerlap dunia, bukanlah keputusan yang pahit, bukanlah bencana yang patut ditangisi. Meninggalkan dunia demi akhirat, jauh lebih mulia daripada popularitas dan uang yang banyak. Ungkapan ini bukan sekedar angan-angan ataupun hembusan angin surga belaka. Tapi, Sakti telah membuktikannya.

sumber : kompasiana

http://forum.kompas.com/teras/30646-ariel-peterpan-vs-sakti-eks-sheila-7-a.html

Artikel, religi

PERJALANAN SAKTI SHEILA ON 7 MENDAPAT HIDAYAH

PERJALANAN SAKTI SHEILA ON 7 MENDAPAT HIDAYAH

Berawal saat saya habis melihat acara makna kehidupan di trans tv,senin,19 juli 2010.mengulas perihal Sakti mantan personil Sheila 0n 7 yg sekarang tlh memantapkan hatinya untk mendalami islam dan berdakwah.lalu saya mencari artikel yg sesuai,akhirnya saya dpt berbagi dg mencopy artikel ini diblog saya……..smg bs jd inspirasi!!!

Hati Hidayah(majalah) sungguh sumringah saat di layar telepon selular muncul nama Sakti. Sedari siang Hidayah yang mencari Sakti di kota Bandung agak panik, karena telepon selular mantan pemetik gitar Sheila on 7 itu tak bisa dihubungi. Sehari sebelumnya ia bilang bahwa tengah berada di daerah Ujung Berung Bandung, tapi setelah didatangi ternyata dia sudah tidak ada.
“Assalamu’alaikum…maaf Mas, sekarang saya udah pindah. Ada di masjid Jami Al-Ukhuwwah kompleks Bumi Panyileukan…,” begitu bunyi sms-nya.
Sakti ternyata tengah mengikuti satu kegiatan dakwah dan tarbiyah sebuah organisasi Islam bernama Jamaah Tabligh selama 40 hari. Kegiatanyang dinamai khuruj itu mengharuskan pesertanya berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain, dari satu masjid ke masjid lain, guna berdakwah dan melatih diri dalam beribadah secara ihklas kepada Allah SWT. Sehari sebelumnya Sakti memang berada di Ujung Berung namun pada hari itu ia sudah berpindah ke Panyileukan yang jaraknya tidak terlalu jauh.
Mengenakan gamis putih bergaris-garis, berkopiah dan bercelana hitam, ia tampak tengah berwudhu bersama para jamaah yang lain. Dari kejauhan, Sakti terlihat lebih kurus, namun wajahnya tampak bersih. Jenggot hitam lebat yang memenuhi dagu dan sebagian pipinya tak mampu menyembunyikan wajah mudanya yang tampan.
Selepas sholat Ashar , Sakti tampak bersalaman dengan imam sholat, ia lalu beranjak ke pojok masjid mengambil buku Fadhilah Amal. Sesaat kemudian, pria bernama lengkap Sakti Ari Seno itu duduk menghadap jamaah dan mulai membacakan beberapa hadist dari buku itu. Jamaah lain mendengarkan dengan seksama. Suara Sakti terdengar lancar sekalipun volumenya terdengar perlahan.
Bila mengingat Sakti pernah merajai panggung musik tanah air bersama Sheila on 7, pemandangan itu menghadirkan perasaan yang lain. Mengawali karier musik lewat album Sheila on 7 ( 1999 ), yang dilanjutkan dua album lainnya yang meledak di pasaran, Kisah Klasik Untuk Masa Depan ( 2000 ) dan Anugerah Terindah yang pernah Kumiliki ( 2000 ), Sakti bersama empat orang karibnya, Erros, Duta, Adam dan anton, adalah ikon penting musik tanah air waktu itu.
Di setiap sudut negeri, lagiu-lagu Sheila seperti Sephia, Jadikanlah Aku Pacarmu, Dan, Anugerah Terindah yang Pernah Kumiliki, dan masih banyak yang lainnya diperdengarkan dan dinyanyikan siapa saja. Kini pemandangan Sakti yang seperti itu tentulah menghadirkan sebuah kontras karena orang tahunya ia adalah pemetik gitar kalem. perannya menjadi warna sendiri di panggung mendampingi permainan gitar Erros yang atraktif di setiap show Sheila.
“Saat ini saya tetaplah seniman, dan sesekali masih memegang gitar,” ujar Sakti yang jari-jarinya refleks memperagakan chord-chord gitar di dekat perut seperti memainkan gitar betulan. namun Sakti mengaku memang mengurangi kegiatan-kegiatan bermusik dan memperbanyak kegiatan agama karena ia merasa harus lebih banyak belajar.
Menurut Sakti, setiap profesi adalah sah saja hukumnya asal setiap orang mengetahui apa kebutuhan Allah baginya. ” Artinya berprofesi sebagai seniman, dosen, dokter atau apa saja, selama kita mengetahui apa kebutuhan Allah bagi kita, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia di dunia dan akherat. Seperti almarhum Gito Rollies , beliau seniman tapi juga berusaha mengerti apa kebutuhan Allah abeg dirinya, ” ujar Sakti lagi.
Maut dan Pakistan
Sakti memetik cahaya hidayah di kotaa Adisucipto, Yogyakarta, lima tahun lalu. Saat itu ia bersama Erros akan terbang ke Malaysia untuk menerima penghargaan musik di negeri jiran itu. Saat menunggu pesawat, ia masuk ke sebuah toko buku. Matanya tertumbuk pada sebuah buku berjudul “Menjemput Sakaratul Maut Bersama Rasulullah”.
“Saat itu sedang musim kecelakaan pesawat. Hati jadi tidak menentu, kepikiran bagaimana kalau pesawat yang saya tumpangi jatuh dan saya mati, bagaimana nanti jadinya,” ujarnya mengenang.
Buku itu lalu ia beli dan ia bawa kembali saat pulang. Di rumah, perasaannya semakin trenyuh karena mendapati ibunya sedang sakit lantaran sebelah paru-parunya mengecil. Pikirannya makin lekat pada kematian setelah seorang bibinya yang datang menjenguk membawakan sebuah majalah keagamaan yang juga bicara kematian.
Rentetan peristiwa itu membuat Sakti merasa diingatkan Allah tentang kematian, hal yang dulu sama sekali tak pernah ia pikirkan.
“Kita semua akan mati. Masalah waktunya, kita tak pernah tahu,” ujarnya pelan.
Ia seperti tersadar bahwa amal di dunia sangat menentukan kebahagiaan di akherat. Pikirannya semakin fokus pada kematian setelah dalam pengajian-pengajian yang ia ikuti ia memperoleh pengetahuan betapa dahsyatnya kepedihan akherat, dan sebaliknya betapa indahnya kebahagiaan disana.
“ Bila semua kesengsaraan di dunia ini dikumpulkan apa itu sakit parah, kecelakaan, tangan putus, tsunami dan sebagainya tidak ada artinya jika dibandingkan kesengsaraan di akherat yang paling ringan sekalipun, bagai setitik air di lautan. begitupun sebaliknya, jika semua kebahagiaan di dunia di kumpulkan tak ada artinya jika dibandingkan dengan kebahagiaan yang ada di surga Allah,” ujarnya serius.
Hal itu menjadi motor dalam dirinya untuk terus belajar agama. Ia juga mulai tahu bahwa amal itu tak hanya untuk diri, tapi juga untuk orang lain. Karenanya, ia ingin seutuh mungkin masuk ke dalam agama Allah yang rahmat ini, hingga seluruh bagian dirinya termasuk di dalamnya. Sakti mengibaratkan itu seperti masuk kedalam mobil.
“Kan tidak mungkin tubuh kita sudah masuk mobil tapi kaki kita tertinggal.” ujar ayah Asyiah Az-Zahra ( 1 tahun ) dan suami Miftahul Jannah ( 23 tahun ) ini menegaskan.
Dengan segala kekuatan hati itu, bisa dimengerti mengapa Sakti sampai mau melepaskan posisinya sebagai anggota Sheila on 7, posisi yang diimpikan jutaan anak muda di Indonesia. Menjadi bisa dimengerti pula mengapa Sakti sampai mau berkeliling dari masjid ke masjid untuk berdakwah.
Keutuhan Islam itu yang kini ia kejar dengan segiat mungkin belajar dan beribadah. Ia sempat belajar di beberapa pengajian dari berbagai aliran Islam yang ada. Tapi hatinya kemudian merasa cocok dengan Jamaah Tabligh/ kepergiannya ke Pakistan tahun 2006 lalu untuk belajar yang banyak diberitakan media sebagai alasan ia keluar dari Sheila, ternyata tak lain untuk mengejar keutuhan itu.
“Saya ke India, Pakistan dan Baghdad, disana saya melihat bagaimana agama dijalankan dengan sebenar-benarnya. Dari situ saya tahu ada hak tetangga dalam diri kita, ada ajaran kasih sayang pada sesama.” ujarnya sambil menceritakan bagaimana ia bertemu dengan muslim dari segala bangsa disana.
Sakti sempat ditanya seorang ustadz saat di Pakistan. bagaimana perasaannya jika melihat orang dekat,keluarga, dan lain sebagainya jauh dari agama Allah? bagimana rasa kasih sayang itu harus diwujudkan dalam konteks ini? bagimana rahmat bagi seluruh alam yang menjadi merk agama ini dapat kamu perankan. Bagaimana perasaan cinta Nabi kepada Allah yang ditransfer kepada umatnya dapat pula ditransfer kepada orang di sekeliling kita? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi kesan tersendiri di hatinya untuk semakin kukuh di jalan ibadah dan dakwah.
Jalan Menuju Kekasih Allah
Hubungan karib dengan teman dan para penggemar memembuat dua pihak inilah yang paling dulu mengerti dengan jalan hidup yang ditempuh Sakti sekarang. Sementara pihak keluarga sebelumnya agak sulit mengerti, tapi kemudian bisa memaklumi. Dari penggemarnya, Sakti bahkan menerima buku-buku agama yang dikirim khusus untuknya.
Sampai saat ini, Sakti mengaku masih sering bersilaturahmi dengan teman-temannya di Sheila. Di milis Sheila gank milik para penggemar Sheila, nama Sakti juga masih sering disebut. Sekalipun frekuensi pertemuan sudah mulai berkurang, Sakti mengaku masih saling berpaut hati dengan teman-temannya yang sama sama merintis karier dari Yogyakarta itu.
“Dalam doa, saya selalu menyebut teman-teman agar mereka bisa di dekatkan dengan Allah,” ujarnya.
beberapa kali Sakti tercatat menjadi bintang tamu konser Sheila. Dua diantaranya saat konser di sebuah sbegiun swasta dan konser 1000 Gitar yang diadakan di Yogyakarta tahun lalu. Acara yang melibatkan beberapa gitaris ternama tanah air itu antara lain Ian Antono ( God Bless ) , Eet Sjahranie ( Edane ) dan Teguh ( Coconut Treez ) itu, turut dimeriahkan Sakti yang menjadi tamu misterius berduet dengan Erros membawakan lagu Little Wings milik Jimi Hendrix. Sakti tampil dengan menggunakan baju muslim yang sudah jadi pakaiannya sehari-hari.
Dengan seorang temannya, Sakti kini tengah menggarap sebuah album religi yang ia harapkan dapat dirilis Ramadhan tahun ini. Misinya mengeluarkan album kali ini dengan mantap, ia sebut sebagai wujud ibadahnya kepada Sang Rabb.
“Materi sedang disiapkan yang isinya tentang pengalaman dan penyampaian saya tentang keberislaman,” ujarnya seraya berharap album itu bisa jadi asbab hidayah bagi yang mendengarkan.
Lalu seberapa bahagia Sakti sekarang ? Ia hanya tersenyum seraya mengucap tahmid. Menurutnya, mengutip perkataan seorang ulama yang pernah didengarnya, semakin kita mengenal makhluk semakin kita mengenal allah semakin kita tahu kesempurnaan-Nya dan siapa saja yang semakin tahu kesempurnaan Allah ia akan tenang dan bahagia.
“Dulu saya tak tahu dimana harus bersandar bila ada masalah, saya juga tak tahu apa sebenarnya tujuan hidup ini. Tapi setelah diberi kesempatan semakin mengenal Allah, kita sadar bahwa Dia Maha pengasih, Maha Penyayang semua makhluk, Maha penjawab setiap doa, kita jadi tahu bahwa Dialah tempat bersandar yang paling tepat”, ujarnya pasti.
Dalam hidup, menurutnya manusia mengejar rasa. Ketika seseorang ingin punya mobil, kemudian mendapatkannya, ia pun ingin merasakan merk mobil yang lain. Begitu pula dalam hal-hal lain. Tapi jika rasa itu diarahkan sepenuhnya kepada Allah SWT, maka ketenangan dan kejernihanlah yang diraihnya.
“Itu kata teman saya, ibarat antena bagi televisi. Bila kita benar mengarahkan antena ke satelit, maka siaran akan jernih dan sebaliknya. Jika arahnya tak benar maka gambar akan buram. Seperti itu juga kita, apapun kegiatan kita, jika itu sepenuhnya mengarah kepada Allah maka hati kita akan jernih, dan jika sudah berpaling maka hati akan menjadi kotor,” ujarnya lagi.
Bagi Sakti, ketenangan itu adalah fitrah yang dicari semua orang di dunia. Tak ada jalan lain meraih itu selain mendekatkan diri kepada Allah, karena Dialah sumber kebahagiaan. Dan pendekatan itu harus dibuktikan dengan amal, harus dicicipi oleh pribadi-pribadi yang memang menginginkan itu.
Untuk menghidupi keluarganya, Sakti membuka sebuah minimarket dan jasa Laundry. baginya itu sudah cukup, sekalipun jika dibandingkan dengan uang yang ia peroleh semasa menjadi artis tentulah tak seberapa. Jalan hidupnya saat ini adalah sebuah ketentuan-Nya yang ingin selalu istiqomah ia jalani.
“Selalu akan ada ujian dan friksi, tapi bagi saya itu adalah jalan agar saya selali istiqomah. Ini barangkali sudah takdir. Jika dulu saya sering pegang gitar sekarang jadi sering pegang begbih,” ujarnya sambil tersenyum.
Tak ada harapan di hatinya selain bisa terus lebih dekat dengan-Nya dan semakin tahu apa yang Allah kebutuhani abeg hidupnya. Harapan yang juga pernah dipesankan oleh seorang penggemar kepadanya, ” Semoga Mas Sakti jadi kekasih Allah….”, Amin ya Robbal Alamien.

Sumber : Majalah Hidayah Edisi 85, September 2008

sumber: http://ninjamuslim.blogspot.com/2010/01/perjalanan-sakti-sheila-on-7-mendapat.html

 

Dulu Sakti Sheila On 7, Sekarang jadi Salman Al-Jogjawy

Empat tahun lalu ketika memutuskan keluar dari Sheila On 7 saat penggarapan album kelima band tersebut, 507, gitaris Sakti Ari Seno seperti hilang ditelan bumi. Ia tak lagi terdengar di dunia hiburan dan sangat fokus pada kegiatan agama.

Pada Jumat (14/5) lalu di kawasan utara Yogya ditemani Eross SO7 dan grup nasyid lokal, secara sederhana Sakti merilis album religi pertamanya. Dengan mengganti namanya menjadi Salman Al-Jugjawy ia meluncurkan mini album bertitel Selamatkan.
Album yang lebih cocok dikatakan album mini ini berisi dua buah lagu yang banyak bercerita tentang kedekatan dengan Allah SWT dan menyelamatkan bangsa dengan kembali ke Sang Pencipta.

Mantan gitaris million copies selling band ini bercerita soal alasannya kembali bermusik, pandangannya terhadap album religi dan pendapatnya tentang musik yang halal sesaat setelah ia menunaikan shalat Ashar.

Tahun 2006 Anda keluar dari Sheila on 7 sekaligus dunia musik, kenapa sekarang justru kembali lagi ke dunia musik?
Pada dasarnya saya memanfaatkan potensi yang saya punya untuk dimaksimalkan. Sayang rasanya kalau dulu udah pernah menjalankan potensi itu tapi sekarang justru tidak saya manfaatkan.

Mengapa butuh waktu sampai empat tahun sejak keluar dari Sheila on 7 untuk merilis album solo?
Rencana membuat album sudah ada dari tahun 2007, proses kreatif sudah berjalan dari tahun itu, tapi ketika itu masih banyak kegiatan yang harus dilakukan, khususnya kegiatan agama. Akhirnya baru kesampaian sekarang. Ke depan niatnya setiap Maulid Nabi dan menjelang Bulan Ramadhan bisa ngeluarin single atau album.

Nama Sakti sebagai mantan gitaris Sheila On 7 jelas lebih populer ketimbang nama Salman Al-Jugjawy yang anda gunakan untuk album ini, bukankah secara bisnis nama Salman kurang menguntungkan?
Dari segi popularitas nama Sakti jelas lebih populer tapi nama itu kesannya super power. Yang benar-benar punya sifat Sakti itu ya, hanya Allah. Tapi buat saya nantinya, lagu yang dinilai ya lagunya, jadi masalah nama ini bukan masalah besar juga sih. Di akte kelahiran nama saya tetap Sakti kok, kalau ganti nama repot ngurus ke kelurahan (Tertawa).

Anda kembali bermusik karena kangen dunia hiburan?

Bukan, bukan karena alasan itu. Saya enggak kangen dunia hiburan. Semuanya balik lagi karena saya hanya memaksimalkan keahlian di bidang musik.

Kalau ternyata album ini sukses bukankah Sakti justru akan kembali ke dunia popularitas yang dulu dihindari?
Amin, albumnya bisa sukses, tapi semua balik lagi ke orangnya masing-masing. Pisau bisa buat masak masakan yang enak, tapi di satu sisi juga bisa disalahgunakan buat kriminal. Nah sekarang tinggal bagaimana menyikapi itu. Sama dengan menyikapi popularitas dan efeknya.

Mengapa sekarang memilih mengusung musik religi?
Insya Allah lagu religi juga punya pasar yang tetap kalo dipandang dari sisi bisnis. Perhatikan juga kalau musik religi sifatnya tidak gampang hilang. Musik religi memang tidak bisa langsung melonjak tinggi banget secara popularitas tapi justru membuat musik religi long lasting sifatnya. Coba lihat Bimbo contohnya, lagunya kan long lasting semua.

Lagu religi biasanya diluncurkan pada saat Bulan Ramadhan karena faktor momentum dan strategi bisnis, kenapa Anda justru memilih ketika Ramadhan masih beberapa bulan lagi?
Target awalnya diluncurkan ketika Maulid Nabi, Februari 2010, tapi baru bisa terlaksana justru bulan Mei. Sebenarnya kalau kita pandang dari sisi bisnis, meluncurkan lagu religi ketika Bulan Ramadhan justru membuat orang bingung. Karena di bulan itu banyak banget musisi yang ngeluarin album religi, orang bakal bingung saking banyaknya. Ibaratnya saya mau curi start sebelum bulan Ramadhan. Tapi saya ada rencana ngeluncurin sekitar lima lagu lagi menjelang Ramadhan.

Album ini juga Anda tujukan sebagai sarana dakwah?
Album ini sebagai sarana dakwah iya. Pada dasarnya dakwah kan datang ke orang dan mengajaknya menuju ke kebaikan. Dengan kapasitas saya sebagai musisi ya ajakan itu bentuknya bisa lewat lagu. Sarana dakwah saya tentunya juga bisa lewat lagu.

Saat ini lagu religi sudah banyak, bahkan grup band macam Gigi atau Ungu juga meluncurkan album religi, pendapat Anda?
Nggak ada masalah buat saya, saya justru tambah senang karena tujuannya baik. Ya, semakin baguslah dengan iklim seperti itu.

Bagaimana Anda memandang pendapat yang menyatakan kalau lagu religi seperti menjadikan agama sebagai komoditi jualan?
Memang ada yang mengatakan seperti itu. Tapi perlu dilihat juga kalau lagu religi itu yang dijual seninya, content lagunya, bukan agamanya, lho. Ibaratnya, sama aja seperti orang jual kaligrafi, yang dijual bukan ayatnya tapi seni kaligrafinya Makin bagus seninya kan makin dihargai. Lagu religi ya sama saja, yang dijual seni dan isi lagunya, bukan agamanya menurut saya.

Ada perdebatan tentang bermusik itu haram atau halal di Islam, dengan merilis album ini sepertinya Anda di posisi mengatakan kalau musik itu halal?
Bicara di wilayah musik halal atau haram memang banyak perdebatan. Tapi banyak pendapat membolehkan dengan beberapa syarat. Nah salah satu syaratnya misalnya lagu itu harus mengajak ke kebaikan. Itu kan akhirnya bakal balik lagi ke diri kita, lagu apa yang akan kita pilih untuk kita bawain di dunia musik. (Ardi Wilda/Rolling Stone/sabili)

sumber http://alimrois.wordpress.com/2010/07/19/perjalanan-sakti-sheila-on-7-mendapat-hidayah/

http://bedahbisnis.wordpress.com/2010/05/25/dulu-sakti-sheila-on-7-sekarang-jadi-salman-al-jogjawy/

# Kesehatan, Artikel, Kecantikan

YUK… SUKSES DI TANGAN KITA SENDIRI

http://www.zahra.geraikami.com

Lagi merangkum berbagai alasan orang MALES  sukses di Oriflame. Baik pengalaman pribadi n curhartan uplen maupun donlen. Qeqeqe ternyata semua hampir saaammmaaaaa.  Jadi makanan sehari-hari

malah…qoqoqo. Padahal sudah sangat jelas oriflame itu adalah bisnis yang sangat menjanjikan bagi mereka yang memang MAU BERUSAHA DAN KERJA KERAS.

http://www.zahra.geraikami.com

Ini dia rata-rata alasan ‘klise’ yang diucapkan

1. Aku g suka pake make up

Duh lihat2 dulu atuh katalognya…produk2 oriflame bukan hanya buat cewek yg suka dandan n modis,ada yg buat cowok bahkan anak2 n baby…dan produk oriflamme sudah HALAL dah melewati proses dari MUI. Saya sendiri g suka make up, tapi pelembab harus donk…biar muka terlindungi dari debu n kerutan secara November besok mau memasuki usia 30th. Pembersih muka,sabun mandi,pasta gigi,shampoo,deodorant…nah tuh dah banyak selain produk2 make up…SO oriflame bukan buat yg suka dandan aja ya…cek n ricek katalognya

2. G bisa jualan

Aduh sama atuh saya juga…kita2 ini beruntung loh dah jadi bagian dari ribuan member oriflame baru yg ada…produk oriflame tuh dah terkenal…jadi orang2 dah pada kenal…kita jadi g repot2 bawa contoh produknya…seperti saya waktu bawa catalog di sekolah kak niswah…semua udah pada kenal…dan ada beberapa yg pesan.

http://www.zahra.geraikami.com

3. Repot saya IRT tanpa assistant

Sssssaaammmmmmaaaaaaa…saya malah ibu dg 3 balita yg super duper aktif…panjat2 pager n trails,corat coret tembok,lari2,maen tanah,maen game,maen aer…saya ngerjainnya di sela2 ngasuh anak n tugas Negara rumah tangga…habis subuh barengan beresin dapur n masak sambil ol sebentar, ngelonin anak online di HP,klo anak sibuk maen di luar online lg sebentar, malem klo sayanya g ketiduran…hehehe yang penting itu manfaatin waktu aja…g harus 3 jam mantengin computer atau laptop.

4. GAPTEK

GAPTEK itu menurut saya istilah buat orang yg g mau belajar…saya juga GAPTEK pake hp yg touch screen or android aja g bisa, kalah sama dek ozy yg baru 2 th…dek ozy dah bisa cari game yg disukai dan saya belajar dari anakku gmn cara nutul2 tuh hp…qoqoqo…yuk jgn ragu utk selalu belajar biarpun gurunya lebih muda dari kita.

5. Gak ada modal

Saya terus terang g ada modal juga…utk TUPO aja selalu nunggu orderan ngumpul…diajak pasang iklan sama uplen g pernah bisa karena penghasilan masih pas2 an…malu juga sama donlen saya yg rajin ikut pasang iklan…tapi saya g putus asa…manfaatin facebook, blog wordpress utk iklan gratis…So mau alas an apa lagi

http://www.zahra.geraikami.com

6. Kenapa harus TUPO

kenapa mesti ada kewajiban Tutup Point?? *biasanya ditanyakan dengan nada agak curiga*

*senyum*

kita lihat dulu tujuan kita masuk ke Oriflame

1. klo untuk dipake sendiri g usah TUPO kok.

2. jualan juga g harus TUPO sesuai pesanan aja

3.pembisnis oriflame yg pengen dpt berjuta2 tiap bulannya,yg ini wajib TUPO,REKRUT n BINA yaaa….

Ehem.. sebelumnya aku mau mengingatkan, kalau Oriflame ini adalah BISNIS juga. Dan seperti yang kita tahu, walau ia masih sejenis MLM, tapi tetap saja namanya BISNIS…dan BISNIS itu tentu harus berawal dari MODAL ya kan??

 

Mana ada sih bisnis yang tanpa MODAL. Justru kalau ada bisnis begitu, yang bisa dijalankan tanpa modal tapi bisa menghasilkan uang juta-juta… wah… patut dicurigai tuh bisnisnya hehehehe

Jadi penulis novel juga harus ada modal ya kan? Modal apa? Capek? Iya. Karena tentu menguras tenaga serta pikiran juga. Terus untuk penulis pemula, saat ingin menerbitkan novelnya, pasti juga perlu uang untuk ngeprint naskahnya, menjilidnya, lalu mengirimnya. Kalaupun mengirimkan draft naskahnya lewat email, juga butuh koneksi internet kan???

Semua itu termasuk modal loh. :)Jadi pedagang juga berawal pasti dari modal. Nggak mungkin, nggak. Coba tanya juga perusahaan-perusahaan besar. Perusahaannya bisa sebesar itu dan berkembang pesat pasti berawal dari modal yang dikeluarkan tidak sedikit. Yah… intinya namanya ingin berbisnis, tentu harus ada modalnya. Entah itu besar atau kecil, itu relatif (pandangan orang beda-beda). Nah, begitu juga di oriflame ini. Tentu harus ada modalnya juga. Modal capek, Iya. Modal tenaga dan pikiran? tentu. Modal uang? Apalagi.

Jadi, di Oriflame, setiap member yang bergabung mempunyai kewajiban tutup point 100bp tiap bulan, kalau diuangkan itu sekitar 600 ribuan. Dih, kalau gitu sama aja dong? Wajib setor 600 ribu tiap bulan, ya kita tekor dong.

Nah, ini nih ucapan orang-orang yang pastinya dia belum benar-benar paham seperti apa sih sistem di oriflame ini?? Kalau mau kujelaskan di sini..duh puanjaaanggggg banget hihihhi.

Mending kalau ada yang mau tanya, langsung saja tanya aku. Pasti kujawab kok 😀

Intinya sih, kewajiban Tutup poin ini, selain karena memang menjadi modal, juga agar bisnis ini bisa berjalan FAIR atau adil. Karena apa? Seperti kita tahu kan, kita harus merekrut orang, yang artinya kita membentuk sebuah jaringan yang mana ada orang lain di atas kita, dan di bawah kita. Biasanya orang yang berpikiran negativ, PASTI akan berpikir… duh enak dong ya mereka-mereka yang di atas kita. Kita yang sibuk ngumpulin poin dan merekrut orang, mereka juga kebagian enaknya. Malah mungkin mereka cuma ongkang-ongkang kaki, kita yang ketar ketir sana sini ngumpulin poin dan sibuk jualan dan merekrut orang..huh

Ohohohoho…tidak begitu sodara-sodara. :))

Itu kenapa salah satunya ada ketentuan wajib tutup poin buat setiap member. Karena, pertama,selain agar itu FAIR buat semua member (jadi tak peduli member baru atau member lama, semuanya sama-sama kena kewajiban Tutup Point), kedua, kalau misalnya kita tutup point, sementara yang di atas kita ada yang nggak tutup poin, maka cuma kita yang bakal dapat bonus.

Lalu bisa terlihat juga kok, kalau yang rajin dan sibuk merekrut dan membesarkan jaringan, sementara yang di atas ada yang cuma ongkang-ongkang kaki, itu bisa ketahuan. Biasanya bonusnya sedikit dan levelnya bisa jadi turun!! 🙂 Malah bisa jadi dia yang tadinya levelnya di atas kita, malah bergantian, kita yang di atas mereka. FAIR kan??? 🙂

Memang di sini, yang berkerja keras lah yang berhasil. Yang cuma ongkang-ongkang kaki doang??? Say good bye aja dah buat mereka..hihihi Tapi, tutup pojn itu berat…kalau harus ngeluarin uang 600ribu tiap bulan…huhuYayaya… ini aku paham dan ngerti banget. Karena aku awalnya sempat ngerasain dan berpikir kayak gitu :))

Tapi, justru itu lah kenapa ada yang namanya penjualan. Kita bisa memenuhi ‘wajib tutup poin’ itu dengan berjualan. Jadi nggak harus uangnya dari kita. Bisa uang dari orang lain yang beli produk di kita, nah uang itu yang kita setor untuk memenuhi kewajiban tutup poin ini 🙂

7. REKRUT .

Duh…nggak ahli

ngajakin orang 😦 Nggak pinta ngomongnya. Duh.. sama atuhh dengan saya.. 😦 Hihihi. Iya benar, aku juga awalnya merasa NGGAK AHLI merekrut..hehe Wah memangnya merekrut aja harus ada keahliannya ya? Hihihi Sebenarnya nggak.. yang dibutuhkan hanya ‘cerita’. Dan memang ya…kalau kita belum memulai, sebaiknya jangan dulu berkata, “aku nggak bisaaa” Aku sendiri termasuk yang awalnya sangsi, merasa aku nggak ahli merekrut. Makanya dari dulu nggak pernah join di Oriflame hehe. Nah, kenapa aku akhirnya sekarang memutuskan join?? Apa karena aku sudah merasa atau sudah punya keahlian merekrut?? Hihihi. Tidak sama sekali. Aku masih orang yang sama kayak yang dulu kok saat belum memutuskan untuk gabung di Oriflame :). Hanya saja bedanya sekarang, aku punya NIAT (kayak di poin 1 yang kubilang) dan kemantapan diri bahwa aku harus MENCOBA. Yang namanya malu, takut atau apa, injak-injak aja hihihi Ya memang sih masih seringnya ditolak hehehe. Tapi itu nggak bikin aku down. pokoknya ditolak 1000 orang, nanti pasti akan muncul sejuta orang lagi yang siap diprospek :D. Dan nggak mungkin ya kayaknya secara logika dari sejuta orang itu nggak ada SATU orang yang bakal bilang “IYA, aku juga mau join deh, pengen sukses juga kayak upline-upline, para sesepuh yang sudah lama berkecimpung di Oriflame.” :)) Aku malah sekarang punya target, aku harus ngerekrut 10 orang setiap hari. Jadi siapa saja bakal aku dongengin tentang Oriflame. Entah itu orangnya nggak aku kenal, misalnya mbak-mbak penjual di warung makan, atau ibu-ibu yang kebetulan nongkrong bersama aku pas lagi nungguin teman, atau teman Mamanya temanku, bahkan jadi korban hehe. Jadi sekarang ini, siapapun orangnya yuk..saya ceritakan tentang Oriflame hehe. Urusan ntar orangnya tetap nggak mau join, atau bagaimana… itu bukan hal terpenting hehe. Yang penting bagiku sekarang hanyalah harus menginjak-injak rasa malu, atau rasa nggak bisa dulu 🙂 Dan kalau ngajakin 10 orang dalam sehari, misalnya, maka berarti sebulan kita ngajakin 300 ORANG! Wawwww… dan dari 300 orang itu secara logika nih nggak mungkin kan semuanya bilang “TIDAK”. pasti ada satu yang bilang “iya. saya mau join” :))

http://www.zahra.geraikami.com

*** Nah… kamu merasa nggak ahli merekrut? Saya juga nggak merasa ahli merekrut tuh. Makanya, yuk belajar bareng :)) Karena aku juga lagi belajar kok hehe. Kalau mau tanya-tanya atau sekadar curhat sama aku, boleh banget!! Tenang, nggak bakal aku kejar-kejar kok kalau misalnya teman-teman nggak niat join, Cuma mau ‘nanya-nanya’ doang. Aku orangnya mah nggak doyan ngejar-ngejar hehe, karena aku tahu itu rasanya nggak menyenangkan (sering ngerasain dikejar-kejar, seperti yang pernah aku ceritakan di postingan sebelumnya hihi). Jadi, bagi yang mau tanya-tanya doang seputar Oriflame, silahkan, bakal aku jawab :)).

Kalau ada yang mau join?? Wah..ini malah lebih bagus lagi. hehehe. Yuk, langsung hubungi saya… pasti ditemani dan diajarkan kok sampai benar-benar bisa sendiri menjalankan bisnis Oriflame. Nggak bakal kutinggal! :))

Duh, udah panjang aja nih ketikan.. pantesan ngos-ngosan.. Hihihi…

yuk manfaatin segala fasilitas yang ada, jgn lupa bawa selalu katalog Oriflame di tas Anda

575591_4810097578666_1614269386_n

###########################################

dari berbagai sumber

http://magnificientsimple.blogspot.com/2011/10/join-oriflame-simplebiznet-part-ii.html

http://vitamutiafitri.blogspot.com/2012/12/segudang-alasan-teman2-join-oriflame.html

http://dunia-miss.blogspot.com/2013/03/beberapa-alasan-orang-enggan-join-di.html